 Teriakan Takbir Berkumandang dimana-mana, Pawai keliling menambah meriahnya iedul adha di kota MENGGALA,  seakan-akan kita telah terlepas dari semua kesulitan. Padahal masih ada  sejumlah orang yang sedang berduka. Mengharapkan segenggam keiklasan  dari orang-orang yang mau perduli. Ya dibumi Tulang Bawang, bumi yang  subur makmur dengan limpahan kekayaan alamnya ini, tetapi kekayaan alam  itu jualah yang membuat hidup masyarakat serasa dineraka. Para penguasa  dan pengusaha terus berlomba meraup keuntungan pribadi tanpa sedikitpun  memiliki rasa prikemanusiaan. Krisis moral terus menggerus para pemimpin  negeri ini. Sementara buruh bertahun-tahun hanya mendapat upah kecil  dan hidup dalam cengkraman kemiskinan, gaji tenaga honor dibawah  standard, mau masuk PNS harus nyogok, sektor-sektor publik dirampas  swasta, korupsi meraja lela. Dan penghambaan terhadap berhala kemiskinan  terus terjadi. Sementara para pemuda yang diharapkan menjadi generasi  penerus hanya diam saja.
Teriakan Takbir Berkumandang dimana-mana, Pawai keliling menambah meriahnya iedul adha di kota MENGGALA,  seakan-akan kita telah terlepas dari semua kesulitan. Padahal masih ada  sejumlah orang yang sedang berduka. Mengharapkan segenggam keiklasan  dari orang-orang yang mau perduli. Ya dibumi Tulang Bawang, bumi yang  subur makmur dengan limpahan kekayaan alamnya ini, tetapi kekayaan alam  itu jualah yang membuat hidup masyarakat serasa dineraka. Para penguasa  dan pengusaha terus berlomba meraup keuntungan pribadi tanpa sedikitpun  memiliki rasa prikemanusiaan. Krisis moral terus menggerus para pemimpin  negeri ini. Sementara buruh bertahun-tahun hanya mendapat upah kecil  dan hidup dalam cengkraman kemiskinan, gaji tenaga honor dibawah  standard, mau masuk PNS harus nyogok, sektor-sektor publik dirampas  swasta, korupsi meraja lela. Dan penghambaan terhadap berhala kemiskinan  terus terjadi. Sementara para pemuda yang diharapkan menjadi generasi  penerus hanya diam saja. Tidak akan berarti iedul adha ini, tanpa ada yang berani berkorban dengan berperang melawan ketidak adilan. Bagaimana tujuan mulia HMI (terbinanya  mahasiswa islam menjadi insan ulil albab yang turut serta bertanggung  jawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi Allah SWT)  akan tercapai selama pemuda (mahasiswa) hanya diam saja menjadi  penonton tanpa dapat berbuat suatu apapun. Marilah Para Pemuda  (Mahasiswa) Kita sucikan niat wujudkan amal, demi tegaknya sendi-sendi  keadilan di bumi tulang bawang. Allahuakbar……..!
SAIFUL AHMAD
KETUM HMI Cab.TUBA
 home
  home 
 
 Home
 Home






+ komentar + 6 komentar
mantab, terus berjuang para mahasiswa islam, buat dirimu bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan agama..!
dunia akan terus mengalami perubahan, mari mahasiswa kita terus berjuang demi mengawal perubahan kearah yang lebih baik lagi..!
mantap HMI Cab.TUBA, semoga sukses..!!!!!!!!
maju terus pantang mundur, hidup HMI...!
Thanks atas dukungan nya...
Semangat kami pasti menyala untuk bumi tercinta..
YAKUSA
semoga blog ini membuat kita tetap istiqomah dan terus belajar ke arah yang lebih baik untuk menjadi insan ulil albab. semoga.....
Semoga demikian, kita semua berjuang demi pembangunan, kesejahteraan dan keadilan masyarakat di indonesia terkhusus di tulang bawang tercinta..
Posting Komentar