Hot News »
Bagikan kepada teman!

Rindu Kampung Halaman Mampir Di Kedai Kopi Beloe

Mahasiswa asal lampung sedang menikmati kopi dan susu jahe.

Anda orang lampung yang sedang kuliah di Jogjakarta ? Binggung nyari kawan-kawan yang satu daerah dengan Anda ? Atau sedang kangen pengen pulang kampung ke lampung ?

Tenang saja, Anda bisa main ke Kedai Beloe Lampung Taste yang berlokasi di Jln. Ring Road Barat, Gamping Kidul 68, Ambarketawang, Gamping, Sleman. Lokasi yang berada diluar pusat kota ini membuat nilai plus untuk kumpul-kumpul diskusi atau mengenang kampung halam dikedai ini.

Selain kopi berbagai varian rasa yang jadi menu andalan, ada juga varian lainya ada susu jahe, coklat, teh, teh tarik, jeruk, lemon tea, berbagai jus buah dan makanan cemilan lainya.

Pemilik kedai yang asli mahasiswa lampung, lebih tepatnya dari lampung timur kecamatan jabung ini membuka kedai kopi beloe ingin mengangkat kopi lampung yang saat ini masih dijual dalam bentuk mentah atau belum diolah.

Nama Beloe diambil dari nama salah satu kecamatan di Kabupaten Tangamus Lampung yaitu Ulubelu yang merupakan kecamatan penghasil kopi, Beloe juga memiliki arti sahabat.

Kopi yang disajikan disini merupakan asli dari daerah Ulubelu yang disortir untuk mencari kualitas terbaik.

Pemilik kedai yang saat ini masih kuliah di UMY juga menuturkan, walau kedai ini baru namun banyak pengunjung yang datang untuk menikmati kopi beloe ini. Pengunjung rata-rata dari kalangan pencinta kopi dan mahasiswa lampung sendiri yang sedang ingin mengenang kampung halamannya dilampung.

Ketika diwawancarai pemilik Kedai Beloe Arif Iskandar dengan senyum manisnya menceritakan "Kedai ini sering dikunjungi pencinta kopi, sering juga pengunjung turis manca negara yang menikmati kopi dikedai kami"



Demikian postingan yang ane buat saat ini, ma'af banyak kesalahan dan terlalu bertele-tele dalam penjelasan
komentar | | Read More...

HMI Cabang Tulang Bawang Melaporkan Keadaan Cabang Ke PB HMI

Dalam pleno 3 Pengurus Besar HMI semua cabang diberikan kesempatan untuk melaporkan keadaan cabang selama 1 periode, termasuk cabang Tulang Bawang yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan.

Sebelum melaporkan keadaan cabang, moderator yang dipimpin oleh Kanda Bambang dari PB HMI juga mempersilahkan untuk memperkenalkan diri semua delegasi cabang yang dibawa.

Pada kesempatan itu ketua umum HMI Cabang Tulang Bawang, M Sobirin menyampaikan laporannya.

Jumlah pengurus 21 orang, 8 komisariat, jumlah pengader 5 orang, jumlah pelaksanaan LK 1 sudah 2 kali, pelaksanaan LK 2 sudah 1 kali, relasi dengan pemerintah daerah baik, relasi dengan organisasi lain baik.



Demikian postingan yang ane buat saat ini, ma'af banyak kesalahan dan terlalu bertele-tele dalam penjelasan
komentar | | Read More...

HMI MPO Cabang Tulang Bawang Mengikuti Pleno 3 Di Jogjakarta

Foto Bersama delegasi Cabang Tulang Bawang dengan Badko Sumatra raya, cabang meranti, cabang Jakarta dan cabang pekan baru.

HMI MPO Cabang Tulang Bawang Mengikuti Pleno 3 Di Jogjakarta

Jogjakarta (Kamis, 28 Mei 2015) Sesuai agenda yang telah dilakukan oleh PB HMI, pleno 3 HMI dilakukan di jogjakarta dimulai tanggal 28-31 Mei 2015.

Pada pleno ini hampir semua cabang HMI yang tersebar diseluruh Indonesia kumpul semua di Jogjakarta.

Sebelum pleno 3 ini dimulai terlebih dahulu dilakukan diskusi dengan tema Masyarakat Ekonomi Asean Gerakan Kebangkitan Pemuda Indonesia yang diselengarakan di Wisma Kagama.

Pada diskusi itu diisi oleh alumni-alumni HMI yang tergabung dalam KAHMI (Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam).

Setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan Pleno 3 yang dilakukan ditempat yang sama. Dalam sambutanya ketua pelaksana Muhchtar Yoga Sara menyampaikan "Selamat datang semua delegasi dari PB HMI, Badko dan Ketua Cabang Se Indonesia yang telah hadir di Jogjakarta. Kita saat ini sedang pulang kampung, karena HMI dibentuk oleh Lafran Pane di Jogjakarta."

Sambutan selanjutnya dilakukan oleh Ketua Cabang HMI Jogjakarta yang dalam sambutanya mengkritisi sikap HMI MPO terhadap kasus rohingnya.

Setelah itu alumni yang sempat datang juga memberikan sambutan yang pada intinya mengharapkan HMI MPO dan HMI DIPO bisa bergabung karena setelah menjadi alumi maka berkumpul di tempat yang sama yaitu KAHMI.

Acara pleno 3 itu dibuka oleh ketua PB HMI Puji Hartoyo yang seharunya dibuka oleh Bupati Sleman.

Dalam sambutan ketua PB HMI menanggapi saran yang diberikan oleh alumni tentang HMI MPO dan HMI DIPO yang harus bersatu kembali. "Kami merasa terhormat ketika alumni memperhatikan kami, namun kami saat ini belum bisa bergabung karena alsab beberapa hal."



Demikian postingan yang ane buat saat ini, ma'af banyak kesalahan dan terlalu bertele-tele dalam penjelasan
komentar | | Read More...

Sarehan HMI MPO dengan Bupati Sleman

Serah terima cindera mata dari Bupati Sleman kepada PB HMI

Sarasehan HMI MPO dengan Bupati Kabupaten Sleman

Sleman (29 Mei 2015) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO melakukan Sarasehan yang dilakukan oleh Bupati Sleman yang disambut di pendopo rumah dinasnya.

Dalam sambutan Ketua PB HMI Puji Hartoyo "Lokasi kabupaten sleman merupakan tempat favorit HMI untuk melakukan kegiatan, karena dalam 5 tahun ini kami selalu mengadakan kegiatan di sleman."

Setelah itu Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo M.Si mengucapkan "Selamat datang di kabupaten sleman. Kabupaten Sleman merupakan miniatur Indonesia, karena 250 ribu mahasiswa berkumpul di Sleman dan Kampus-kampus negeri semuanya berada di Sleman."

Lanjutnya "Kabupaten Sleman pada hari kemarin telah menerima penghargaan dari BPK tentang audit keuangan."

"Kabupaten Sleman telah menerima 4 penghargaan dalam bidang teknologi, pendidikan, kesehatan dan Pariwisata" kata Bupati Sleman yang merupakan bukan asli klaten itu.

Dalam penutupnya Bupati Sleman memberikan motivasi kepada kaum muda terutama mahasiswa agar menjadikan kesempatan ini menjadi batu loncatan untuk menjadi pemimpin masa depan.



Demikian postingan yang ane buat saat ini, ma'af banyak kesalahan dan terlalu bertele-tele dalam penjelasan
komentar | | Read More...

HMI Tulang Bawang dan BEM Universitas Megou Pak Mengadakan Aksi Damai Memperingati Hari Kebangkitan Nasional

Menggala 20 Mei 2015, Dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional kami HMI Cabang Tulang Bawang dan BEM Universitas Megou Pak Lampung mengadakan aksi damai.

Aski yang dimulai dari universitas megoupak pukul 13.00 lalu melakukan long march menuju kantor bupati tulang bawang.

Mahasiswa melakukan orasi selama kurang lebih 30 menit untuk menyampaikan aspirasi namun tidak ada tanggapan sama sekali dari bupati tulang bawang maupun pejabat lainya.

Lalu massa melakukan pergerakan menuju kantor dprd tulang bawang tiba pukul 14.00, disana mahasiswa melanjutkan orasi kembali dan menyampaikan tuntutanya.

Didepan DPRD mahasiswa membacakan puisi dan pernyataan sikap. Diselala itu juga mahasiswa berhasil menurunkan bendara merah putih yang dipasang didepan gedung DPRD tanpa ada halangan apapun dari satpol pp dan polisi.

Menurut korlap syaiful anwar presiden mahasiswa univeritas megou pak "penurunan bendera itu merupakn simbol matinya demokrasi di Indonesia dan hilangnya nasionalisme di Indonesia"

Mahasiswa semakin marah ketika melihat bendera yang seharunya merah putih telah berubah orange dan coklat karena sudah lama tidak diganti.

Akhirnya mahasiswa mengadakan penggalangan dana kepada demontrasn dan kepada pol pp untuk membelikan bendera merah putih di gedung dprd.

Ketika dana yang terkumpulkan akan diserahkan ke bagian sekretariatan menurut informasi dari petugas yang bertugas pegawai yang ada di DPRD semua sudah tidak ada ditempat.

Tuntutan dan himbauan

1. Turunkan jokowi-jk, bila sudah tidak mampu lagi mengemban amanah.
2. Stop kebebasan perusahan asing yang menjadi penindas rakyat.
3. Stabilkan harga-harga barang pokok.
4. Turunkan harga bbm
5. Pemerintahan jangan harus mensosialisasikan program kesehatan BPSJ atau KIS
6. Stop pencitraan
7. Dukung pencabutan keputusan bupati, tentang izin perubahan jenis tanaman izin usaha perkebunan untuk budidaya pt bnil.



Demikian postingan yang ane buat saat ini, ma'af banyak kesalahan dan terlalu bertele-tele dalam penjelasan
komentar | | Read More...

HMI CABANG TULANG BAWANG MENGIKUTI MUKTAMAR PERSATUAN PELAJAR ISLAM ASIA TENGGARA

Foto Bersama Rombongan Cabang Tulang Bawang. Dari kiri M. Sobirin, Tesi Komariyatun Jariyah, Seli Melisa, Eka pengurus kohati nasional asal tulang bawang dan Syaiful Anwar

Pada tanggal 13 Maret 2015 HMI Cabang Tulang Bawang mengikuti Muktamar Persatuan Pelajar Islam Asia Tenggara atau PEPIAT yang diselenggarakan di Indonesia pada tahun ini yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar HMI MPO.

Pada kegiatan ini HMI Tulang Bawang mengutus 4 orang yaitu M. Sobirin selaku Ketua Umum HMI cabang Tulang Bawang, Syaiful Anwar selaku Ketua Pengkaderan Aparatur Organisasi, Seli Melisa Seketaris Komisariat Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam dan Tesi Komariyatun Jariyah seketaris komisariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Ketika sampai dilokasi rombongan HMI Cabang Tulang Bawang disambut hangat oleh pengurus PB HMI yang beralamatkan di Jakarta Selatan.



Demikian postingan yang ane buat saat ini, ma'af banyak kesalahan dan terlalu bertele-tele dalam penjelasan
komentar | | Read More...

Sejarah KOHATI Korps-HMI-Wati

Sejarah KOHATI tak lepas dari HMI Sejak Berdirinya HMI di Jogjakarta tanggal 5 Februari 1947 digerakkan oleh 15 orang Mahasiswa yang diantaranya terdapat 2 orang perempuan yaitu Misyarah Hilal dan Siti Zainah. Dalam perkembangan selanjutnya muncullah Siti Baroroh, Tujimah, dan Tedjaningsih. Kehadiran mereka memberikan kesadaran untuk secepatnya membentuk kohati.

KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 M pada Kongres VIII di SOLO.

Secara khusus motivasi mendirikan wadah khusus keperempuanan didasarkan berbagai faktor yaitu.

Semangat ke-Islaman HMI-Wati yang tinggi
Semangat emansipasi wanita yang membawa keberhasilan diberbagai bidang.
Semangat persatuan yang didasarkan rasa senasib dalam memperjuangkan kemerdekaan fisik maupun spiritual para wanita indonesia.
Rasa tanggung jawab yang besar dalam membangun masyarakat.
HMI-Wati mempunyai cita- cita yang mulia, untuk itu memerlukan wadah dalam membina dan mengembangkannya
HMI sendiri membutuhkan kekuatan massa yang besar dalam segala aspek perjuangan.

Berbagai Latar Belakang berdirinya KOHATI. Dijelaskan dalam buku Korp HMI Wati Dalam Sejarah 1966-1994 yaitu :

Pertama, Perjuangan HMI makin meningkat sesuai dengan gerakan perjuangan bangsa. Terutama pada masa peralihan dari orde lama menuju orde baru. Peningkatan kesadaran kaum wanita dan masyarakat pada umumnya untuk aktif dalam aspek kehidupan semakin besar. Oleh karena itu, dalam rangka pencapaian tujuan HMI lebih maksimal, dilakukanlah pembagian tugas yang lebih efektif. Manifestasi dari pembagian tugas tersebut

dikembangkanlah lembaga- lembaga khusus. Misalnya Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam, Lembaga Pers Mahasiswa Islam, Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam, Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam dan lain lain sesuai dengan kebutuhan anggota.

Kesadaran untuk lebih meningkatkan peranan dan aktifitas HMI- Wati telah mendorong terbentuknya Corps HMI-WAti (COHATI). Jika dikatakan HMI merupakan kader ummat dan kader bangsa, dengan demikian HMI-Wati turut serta bersamanya menjadi kader wanita islam. Untuk itu sudah sewajarnyalah jika HMI-Wati melakukan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas dan perananya dalam setiap gerak HMI.

Kedua, dapat di kutip disini keterangan Anniswati Rokhlan (ketua umum pertama KOHATI PB HMI) yang dimuat dalam majalah COHATI sebagai berikut : Banyak sekali arti yang dapat diambil dari eksistensi KOHATI dalam HMI. Semula memang maksud didirikanya KOHATI adalah pengerahan massa dalam KAP (Kesatuan Aksi Pengayangan) GESTAPU/PKI, dimanakita ikut berpartisipasi aktif. Dalam bentuk Departemen Keputrian, paling- paling hanya tiga atau empat orang saja yang bersedia bekerja, yang lain hanya menonton saja. Dengan korp HMI-wati, maka banyak HMI-Wati yang ambil bagian, sehingga dengan demikian lebih banyak kegiatan yang dilakukan dan lebih banyak HMI-Wati yang belajar dari pengalaman di HMI. Dengan kata lain pembinaan HMI-Wati sebagai anggota HMI lebih riil. .

Ketiga, mengutip keterangan Yulia Mulyati Mantan Sekretaris Umum KOHATI PB yang pertama dikatakan bahwa yang mendorong didirikanya KOHATI adalah karena dibentuknya berbagai korp dalam angkatan bersenjata sebagai wadah khusus perempuan, seperti Angkatan Laut punya KOWAL, Angkatan Darat punya KOWAD, Angkatan Udara punya KOWAU, Angkatan Kepolisian punya POLWAN, maka HMI punya KOHATI. Tujuan dari terbentuknya berbagai korp tersebut adalah untuk mengerahkan masa dalam menghadapi komunis. Yulia juga mengatakan gambaran sebenarnya yang mendorong berdirinya KOHATI adalah untuk pembentukan kader- kader HMI-Wati ysng dapat membawakan aspirasi HMI dimanapun berada, disamping itu juga kualitas dan kuantitas HMI-Wati semakin meningkat sehingga dirasakan sangat penting adanya sebuah wadah yaitu KOHATI. Mengutip pendapatnya Nurhayati Jamaz mengungkapkan bahwa situasi sosial-politik pada sekitar tahun 1966 menyebabkan timbulnya hasrat dan semangat dari seluruh unsur masyarakat yang ada untuk mempersatukan kekuatan dalam menumpas gerakan PKI pada waktu itu. PKI merupakan lawan ideologis HMI yang masuk melalui pintu gerakan perempuan (GERWANI). Upaya HMI untuk bersentuhan langsung pada gerakan keperempuanan membawa konsekwensi logis masuknya HMI ke kancah perjuangan gerakan perempuan, baik formal maupun informal. Sebagai langkah taktis untuk masuk ke wilayah perempuan akan lebih efektif bila HMI memiliki kelompok kepentingan (interest-group) yang dapat diperhitungkan sebagai bagian langsung dari gerakan perempuan yang berbasis organisasi perempuan

Ada dua alasan yang paling mendasar membuat KOHATI didirikan yaitu:

1. Secara internal, departemen keputrian yang ada pada waktu itu sudah tidak mampu lagi menampung aspirasi para kader HMI-Wati, disamping basic-needs anggota tentang berbagai persoalan perempuan kurang bisa di fasilitasi oleh HMI. Dengan hadirnya sebuah institusi yang secara spesifik menampung aspirasi HMI-Wati juga diharapkan HMI-Wati secara internal memiliki keleluasaan untuk mengatur diri mereka sendiri dan lebih memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang muncul dari basic-needs anggotanya sendiri yaitu kader HMI-Wati.

2. Secara eksternal, HMI mengalami tantangan yang cukup pelik dikaitkan dengan hadirnya lawan ideologis HMI yaitu komunis yang masuk melalui pintu gerakan perempuan (GERWANI). Selain itu maraknya pergerakan perempuan yang ditandai dengan munculnya organisasi perempuan dengan berbagai pariasi bentuk ideologi, pilihan isu, maupun strategi gerkannya membuat HMI harus merapatkan barisannya dengan cara terlibat aktif dalm kancah gerakan perempuan yang berbasis organisasi perempuan.

Atas dasar pertimbangan itulah pada tanggal 17 September 1966 M bertepatan dengan 2 Jumadil Akhir 1386 H pada Kongres VII di Solo dideklarasikan KOHATI. Terpilih sebagai Ketua Umum KOHATI pertama waktu itu adalah Anniswati Rokhlan,

komentar (1) | | Read More...

Makna Dari Lambang Kohati

Makna drai lambang kohati Korps-HMI-Wati Korkom unila, Kohati adalah suatu Badan dari HMI yang mengurus dan membina HMI-Wati.
A. Makna lambang KOHATI:

Bulan bintang, warna hijau, warna hitam, keseimbangan warna hijau dan hitam, warna putih, puncak tiga. Maknanya sebagaimana yang tercantum dalam lambang HMI.
Melati berarti lambang kasih sayang yang suci dan tulus.
Penyangga berarti lambang perempuan sebagai tiang Negara.
Buku terbuka berarti lambang Al-Quran sebagai dasar utama.
Tiga kelopak bunga berarti lambang tri darma perguruan tinggi.
Tulisan KOHATI berarti singkatan Korps-HMI-Wati.

B. Penggunaan Lambang KOHATI:

Lambang KOHATI digunakan untuk badge/lencana KOHATI yang pemakaiannya di baju dengan perbandingan 2:3.
Badge KOHATI digunakan pada acara-acara seremonial KOHATI dan acara resmi organisasi di luar KOHATI.
Lambang KOHATI tidak dipergunakan sebagai lambang pada kop surat dan stempel KOHATI.

C. Pengertian KOHATI:

KOHATI adalah singkatan dari Korps-HMI-Wati. KOHATI adalah badan khusus HMI yang bertugas membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. KOHATI adalah bidang keperempuanan di HMI setingkat.
D. Waktu dan Tempat Kedudukan KOHATI:

KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 M pada Kongers VIII di Solo. KOHATI berkedudukan di tempat kedudukan HMI.

KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI, yang secara struktural pengurus KOHATI ex officio pimpinan HMI dengan diwakili oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang. KOHATI bersifat Semi-Otonom. Dalam operasionalisasi mekanisme organisasi, sifat semi-otonom ini mengandung arti bahwa KOHATI memiliki keleluasaan dan kewenangan dalam beraktivitas dan berkreativitas di dalam (intern) HMI, terutama dalam pembinaan potensi HMI di dalam wacana keperempuanan dalam mengembangkan kualitas kader HMI-Wati, baik dalam pengembangan wawasan maupun keterampilan yang sesuai dengan konstitusi HMI dan KOHATI yaitu AD dan ART HMI maupun Pedoman Dasar KOHATI serta kebijaksanaan umum HMI lainnya.

Adapun dalam melakukan kegiatan yang bersifat luar (ekstern) HMI, KOHATI merupakan perpanjangan tangan HMI di semua tingkatan. Dengan kata lain kehadiran KOHATI pada aktivitas eksternal HMI merupakan pembawa misi perjuangan HMI. Oleh karenanya KOHATI harus senantiasa mengadakan koordinasi dengan HMI.

KOHATI berperan sebagai Pencetak dan Pembina Muslimah Sejati untuk menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Dan anggota KOHATI adalah HMI-Wati yang telah lulus Latihan Kader (LK I).
E. Tujuan KOHATI:

KOHATI merumuskan tujuannya sebagai berikut : “Terbinanya Muslimah yang berkualitas Insan Cita” dan “insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wata ’ala”.

Dengan rumusan tujuan ini KOHATI memposisikan dirinya sebagai bagian yang ingin mencapai tujuan HMI (mencapai 5 kualitas insan cita) tetapi berspesialisasi pada pembinaan anggota HMI-Wati untuk menjadi muslimah yang berkualitas insan cita. Sesuai dengan ide dasar pembentukannya, maka proses pembinaan di KOHATI ditujukan untuk peningkatan kualitas dan peranannya dalam wacana keperempuanan. Ini dimaksudkan bahwa aktifitas HMI-Wati tidak saja di KOHATI dan HMI, tetapi juga dalam masyarakat luas, terutama dalam merespon, mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan.

Dengan demikian, maka jelas bahwa tugas KOHATI adalah melakukan akselerasi pada pencapaian tujuan HMI. Untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik, maka KOHATI harus membekali dirinya dengan meningkatkan kualitasnya sehingga anggota KOHATI memiliki watak dan kepribadian yang teguh, kemampuan intelektual, kemampuan profesional serta kemandirian dalam merespon, mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan yang berkembang dalam masyarakat.
komentar | | Read More...

Tiga Nama Formatur Diharapkan Mampu Membawa Lapmi Untuk Maju

Pelaksanaan Munas Lapmi yang di adakan di Kaliurang Jogjakarta menghadirkan Tiga nama Mid Formatur , diantaranya Fhaturahman, Bima Yudistira, dan Najamudin Arfan Diharapkan mampu membawa perubahan baru dalam langkah Lapmi kedepan agar Lapmi HMI-MPO makin eksis serta maju di kancah media-media yang telah ada di Indonesia.
Ketiga nama yang keluar pada Forum Munas Lapmi di Jogja Nantinya akan di ajukan ke PB HMI untuk di pilih sebagai Direktur Lapmi periode yang baru yaitu periode 2013-2015.
Saat di konfirmasi 2 dari 3 Formatur , Najamudin Arfan dan Bima Yudistira,  mereka mengajukan satu nama yaitu Fahaturahman (Pengurus Lapmi Periode yang lalu) untuk di angkat sebagai Direktur Lapmi periode 2013-2015, Pengangkatan tetap akan di pilih Oleh Pengurus Besar HMI-MPO Puji Hartoyo A.

komentar (1) | | Read More...

Dipilih Dan Memilih Bukan Kepemimpinan di HMI,,

Sore hari, kawasan merapi menata lirih keharuan dalam pergulatan menentukan siapa yang pantas memegang amanah kepemimpinan Nasional di lembaga kekaryaan yang dimiliki HMI-MPO dalam Dua tahun Kedepan. hal ini terbukti bagaimana sistem perkaderan HMI-MPO dalam menentukan pemegang tampu estapeta kepemimpinan bukan berdasarkan memilih dan di pilih melainkan bermusyawarah yang layak siapa yang mampu membawa lembaga kekaryaan HMI dalam hal ini LAPMI. Ahad/28/11/2013 15.05 WIB.
Sudah beberapa nama yang diminta untuk dengan ikhlas berjuang di lembaga pers mahasiswa islam yang nanti akan di rekomendasikan ke pengurus besar Himpunan Mahasisiwa Islam, diantaranya Kanda Faturhman(Bekasi), kanda Bima (Sleman), dan Kanda Naja Mudin ( Makassar) dikatakan oleh pemandu musyawarah meminta dan merekomendasikan direktur Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Noor Rohman dalam penjelasan selama pelaksanaan mekanisme musyawarah rekomendasi direktur LAPMI dari kesepakatan peserta dari utusn Lapmi Cabang Se-Indonesia.
komentar (1) | | Read More...
 
Copyright © 2011. HMI Tulang Bawang . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger